Winds of Winter, nama dari episode ke 10 atau penutup dari season Game of Thrones ini diambil berdasarkan nama buku paling baru dari George R.R. Martin, tentunya akan sangat menarik. Kembali disutradarai oleh sutradara dari episode sebelumnya atau ke 9 atau The Battle of Bastards, Winds of Winter kembali disutradari oleh Miguel Sapochnik, yang juga menyutradari episode epik lainnya dari Game of Thrones, yaitu Hardhome. Mengingat episode ke 10 ini adalah yang terakhir dari Game of Thrones season ini, dan juga mengingat saya harus bersabar lagi selama satu tahun untuk menunggu season selanjutnya, dan juga mengingat dua season penutup selanjutnya hanya akan terdiri dari 6-7 episode, jadi saya berusaha menikmati setiap detiknya dari sisa season ini, dimana saya sangat menikmatinya, terutama dalam dua episode terakhir yaitu The Battle of Bastards dan Winds of Winter. Saya kali ini hanya akan membahas Winds of Winter karena nampaknya, banyak yang bisa dibahas dari episode ini, mengingat durasinya yang lebih lama yaitu 1 jam 10 menit, dan juga banyak kejadian kejadian yang akan merubah permainan di dua season sisa Game of Thrones. Oh ya, untuk yang belum menonton The Winds of Winter, tidak disarankan membaca review ini karena dipenuhi oleh spoiler, hehe.
Balada King's Landing
Citadel
Dari bagian pertama yang sangat mengejutkan, kita berpindah ke Samwell Tarly. Nampaknya dia dan Gilly serta Sam kecil benar-benar bernasib baik season ini. Setelah pergi dari keluarganya dan membawa kabur pedang Heartsbane yang nampaknya akan menjadi pedang yang penting di perang kedepannya, kali ini Sam akhirnya sampai di Citadel. Pertama kali sejak season pertama Game of Thrones, akhirnya Citadel ditampilkan. Merupakan perpustakaan yang sangat besar, tempat yang nampaknya mungkin akan menahan Sam untuk beberapa saat, sebelum kembali menemani Jon Snow di perang nanti. Mungkin yang masih jadi pertanyaan adalah kemana Gilly dan anaknya, Sam, akan tinggal selama waktu ini, mengingat perempuan dan anak kecil yang tidak boleh ikut masuk, dan juga bagaimana Sam akan mendapatkan ilmu sebanyak itu dan menjadi Maester dalam waktu yang sesingkat ini, mengingat tinggal dua season tersisa, nampaknya Sam hanya akan 'singgah' untuk sementara waktu disini. Bagian ini diakhiri dengan Raven putih yang diterbangkan sebagai tanda bahwa Winter sudah datang.
Nasib Melisandre
Sepertinya, tidak begitu berjalan baik bagi Lady Melisandre, setelah berhasil menghidupkan kembali Jon Snow, dan membantunya memenangkan perang di The Battle of Bastards, nampaknya kisah Melisandre di utara berakhir disini. Setelah Ser Davos akhirnya mengetahui apa yang terjadi kepada Shireen, yang akhirnya dibertahukan juga kepada Jon Snow. Melisandre pun terpaksa meninggalkan Winterfell. Kemana dia akan pergi selanjutnya akan menjadi pertanyaan besar yang akan terjawab di season Game of Thrones selanjutnya. Mengingat tujuannya sebenarnya baik, yaitu membantu orang yang terpilih, nampaknya mungkin Melisandre akan kembali ke Jon Snow, kemungkinan kuat lain adalah, Melisandre akan membantu Daenerys di Season 7 nanti.
Aliansi Martell dan Tyrell?
Mengingat kematian para Tyrell di bagian pertama, menyisakan Lady Olena Tyrell sendirian. Namun Olena Tyrell memang politikus yang hebat, dalam beberapa episode saja, nampaknya dengan alat teleportasi, atau mungkin waktu memang sudah berjalan selama itu, sudah berada di Dorne bersama dengan Ellaria Sand dan anak-anaknya. Nampaknya aliansi lah yang akan dibentuk, mengingat Lannister yang sudah menyatakan perang terhadap keluarga Martell, yang sebenarnya sudah punah mengingat kematian Trystane Martell yang merupakan Martell terakhir. Di akhir bagian ini, hal mengejutkan lainnya dengan kehadiran Lord Varys disitu, apakah ini berarti mereka akan membantu Daenerys? nampaknya Cersei Lannister akan benar benar kesulitan menghadapi aliansi ini.
Kembalinya Arya Stark
Arya Stark memang selalu penuh kejutan, setelah tidak muncul di episode sebelumnya, The Battle of Bastards, kali ini Arya Stark kembali muncul, sudah di Westeros, bahkan sudah berada Riverrun. Kali ini kita dilihatkan bagaimana Arya menggunakan kemampuannya yang didapatkan dari House of Black and White, dimana dia sekarang merupakan seorang assasin yang dapat merubah-ubah mukanya. Kita dilihatkan bagaimana Arya yang entah mengapa memilih untuk membunuh Lord Frey sebagai target pertama di list nya kali ini. Mungkin saja untuk menyeimbangkan porsi tempat dan juga karakter dalam episode kali ini, namun dari segi cerita belum ada penjelasan mengenai hal ini. Paling tidak karakter Frey yang tidak berguna ini akhirnya berakhir juga, haha. Namun, nampaknya Arya Stark tidak akan kembali ke Winterfell untuk menjadi Lady Arya Stark, setidaknya dalam waktu cepat ini. Sepertinya di season 7 nanti, kita akan banyak melihat Arya membunuh orang-orang yang ada di list nya sebelum akhirnya kembali lagi ke Winterfell, mungkin atau mungkin saja kita kembali melihat Jaqen H'ghar yang ternyata mempunyai motif lain untuk membiarkan Arya pergi.
King in The North, Jon Snow
Pada bagian selanjutnya, kita kembali ke Winterfell. Dimulai dari percakapan Littlefinger dengan Sansa Stark, dimana dia kembali menyatakan perasaannya kepada Sansa, dan menginginkannya menjadi pemimpin dari pasukan Stark dan juga Winterfell, dalam percakapan ini kita juga melihat bagaimana Lord Petyr Baelish mengungkapkan cita citanya, yaitu duduk di Iron Thrones, menjadi raja di King's Landing dengan Sansa sebagai ratunya, dimana Sansa disini menolaknya mentah mentah. Dilanjutkan dengan berkumpulnya para pemimpin dari keluarga keluarga di utara, yang pada awalnya tidak mau mendukung Jon Snow untuk perangnya melawan White Walker, mengingat akhirnya Winter telah datang. Namun setelah mungkin bisa dibilang pidato singkat dari Lady Lyanna Mormont, yang sejauh ini merupakan karakter baru terbaik yang dikenalkan season ini, salah satu karakter favorit baru saya, haha, semoga dia hidup sampai akhir cerita Game of Thrones. Kata-kata dingin dan meyakinkan dari Lyanna Mormont pun berhasil merubah pikiran semua orang yang berada di dalam ruangan, yang pada akhirnya semua resmi menyebut Jon Snow sebagai King in The North yang baru, bukan Sansa Stark, yang nampaknya biasa saja dengan hal ini. Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan akan terjadi konflik konflik lagi di season berikutnya, berkaitan dengan hal ini.
R+L=J
Kemenangan para fans? nampaknya kali ini begitulah yang terjadi. Siapapun yang pertama kali mencetuskan teori gila ini, nampaknya dia adalah orang yang paling bahagia di dunia saat pertama kali melihat adegan ini. Lewat vision dari Bran Stark yang kali ini kembali muncul setelah diselamatkan oleh Uncle Benjen, yang sayangnya tidak dapat menolongnya lebih jauh karena tidak dapat melewati The Wall. Nampaknya reuni Jon Snow dengan Uncle Benjen akan sulit kita lihat kedepannya. Lewat vision ini, yang merupakan lanjutan dari cuplikan Tower of Joy, kita dilihatkan Lady Lyanna Stark dengan anaknya, yang sebenarnya juga belum benar benar terbukti, yaitu Jon Snow yang dititipkan kepada Ned Stark. Ada bagian dimana Lyanna berbisik ke Ned Stark, dimana hal ini masih menjadi misteri karena tidak didengar oleh Bran Stark, nampaknya hal ini adalah kepastian bahwa Jon Snow merupakan anak dari Rhaegar Targaryen. Walaupun masih disisakan misteri seakan akan teori R+L=J ini belum sepenuhnya terbukti, paling tidak para penggemar dan juga pendukung fans ini semakin yakin bahwa teori ini benar, kecuali George R.R. Martin berkata lain dan memutuskan untuk mengerjai para fans nya, haha. Mari kita berharap hal tersebut tidak terjadi.
Pergerakan Daenerys Targaryen, Menuju Westeros!
Merupakan penutup dari episode ini, sekaligus season ini, pada akhirnya kita melihat pergerakan dari Daenerys Targaryen, First of Her Name, Queen of The Andals, Queen of...bla bla bla akhirnya bergerak ke westeros setelah 6 season, untuk meng-claim tahtanya di King's Landing. Sebelum itu ada dua bagian kecil yang juga menarik, dimana Daenerys memutuskan untuk tidak mengajak Daario Naharis, dan menyampaikan perpisahan padanya, atas usul dari Tyrion, hal ini membuka kemungkinan di season berikutnya, mungkin saja Daario tidak hanya tinggal diam di Meereen, mungkin dia akhirnya menyusul ke Westeros, mungkin saja dia memutuskan untuk membantu Ser Jorah mencari obat, mari kita tunggu saja. Yang menarik lagi adalah percakapan antara Daenerys dengan Tyrion yang menasihatinya sekaligus mengingatkan bahwa Game of Thrones bukanlah permainan, dan sekarang Daenerys sudah berada di dalamnya. Selain cuplikan menarik lainnya adalah, pengangkatan Tyrion Lannister sebagai Hands of The Queen, dimana sepertinya kemungkinan teori fans lainnya, yaitu A+J=T itu benar adanya, dimana hal itu membuat Tyrion sebagai saudara tiri dari Daenerys dan juga pastinya akan menjadi bagian krusial dari perang yang akan datang nanti. Dan akhirnya, diakhiri dengan keberangkatan Daenerys Targaryen dan pasukannya menuju westeros, dimana kita dapat melihat para unsullied, Theon, Yara, Missandei, Tyrion, dan juga Varys yang entah bagaimana sudah kembali lagi disini, namun disini kita tidak melihat adanya pasukan Tyrell dan Martell, yang menimbulkan pertanyaan lagi. Sayangnya, di episode ini, pergerakan para White Walkers juga pasukan Euron tidak dilihatkan, nampaknya, kita akan menunggu semua jawaban yang belum terjawab ini di season berikutnya, yaitu season 7. Sepertinya inilah akhir dari review saya untuk The Winds of Winter kali ini dan saatnya kita kembali menunggu dua sisa season Game of Thrones yang kemungkinan akan hadir tahun depan, dan dua tahun lagi.
0 comments:
Post a Comment