Dengan tayangnya The Final Problem, menandakan berakhirnya season 4 dari Sherlock, atau mungkin bahkan berakhirnya Sherlock? nampaknya begitu. The Final Problem sendiri merupakan cerita pendek buatan Sir Arthur Conan Doyle, dengan adegan terkenalnya yaitu saat Sherlock Holmes melawan Moriarty di Reichenbach Falls, yang juga merupakan judul dari season 2 episode 3. Namun jelas cerita dari The Final Problem ini seperti ceritanya tidak berdasarkan cerita pendek tersebut, karena sudah "dipakai" di episode Reichenbach Falls.
The Final Problem menampilkan kembali cerita dan visual khas Sherlock, mungkin bisa dibilang begitu. Secara aspek aspek lain sebenarnya benar benar menakjubkan terutama dari visual dan sinematrografi ala Sherlock, yang tentunya menjadi nilai plus dan unik tersendiri, namun penulisan naskah kali ini nampaknya sebaliknya. Rasanya Sherlock seperti kehilangan rasa detektifnya di episode kali ini, mungkin di season ini, rasanya seperti menonton film action yang dibumbui dengan kisah ala Sherlock Holmes, burukkah hal tersebut? mungkin tidak, namun tentu terasa sedikit berbeda. Apalagi dengan kemunculan sang saudara perempuan alias Eurus Holmes, yang terasa seperti plot device untuk menjawab banyak pertanyaan yang tersisa, namun sayangnya tidak memuaskan, dan juga dengan games ala Saw yang juga bisa dibilang menjadi bagian paling membosankan di episode ini menurut saya. Tapi satu bagian yang menarik dan hampir menipu saya (tentunya dengan cara khas Sherlock) adalah kemunculan Moriarty, sampai membuat saya sesaat benar benar sempat berharap dia masih hidup, dan tentunya juga dengan adegan penjara yang terinspirasi dari The Silence of The Lambs. Tentunya banyak bagian bagian lain yang juga menarik tentunya ala Sherlock, mungkin seperti adegan di rumah Mycroft saat awal episode ini, dan juga twist tentang Redbeard yang bisa dibilang cukup menarik, dan juga metaphor yang diberikan oleh Eurus.
Akhir kita semua kembali disadarkan bahwa Sherlock bukan lagi tentang kisah kisah detektif yang memusingkan namun sangat menarik, namun lebih ke hubungan Sherlock Holmes dan orang orang terdekatnya, dan bagaimana mereka menyelesaikan semua permasalahan yang tersisa, ya mereka. Bukan sebuah season finale yang buruk memang, namun dengan standar tinggi Sherlock, nampaknya sangat tidak cukup, bahkan bisa dibilang episode ini berada dibawah episode 2.
Season ini memang bisa dibilang kembali menurun lagi secara kualitas, dari episode 1 yang cukup buruk hingga season finale yang biasa biasa saja (mungkin bagus, mungkin, tapi tidak cukup bagus untuk menjadi penutup dari seri ini, sangat jauh dari cukup). Sangat disayangkan memang, karena mungkin bisa dibilang season ini "mencoreng" reputasi Sherlock yang sudah baik dari awal, terutama dua season pertama yang tentunya juga membuat standar yang tinggi untuk serial ini. Walaupun begitu, jelas Sherlock masih menjadi salah satu tv show terbaik, juga salah satu media cerita tentang Sherlock Holmes terbaik tentunya jadi buruknya Sherlock season 4 bisa dibilang relatif. Bagaimana dengan kelanjutan dengan seri ini?
Nampaknya kita tidak akan melihat kelanjutan dari Sherlock di season berikutnya, jika ada pun, kemungkinannya sangat kecil dengan sedikit pilihan yang sangat berat mengingat sentimen "negatif" season ini dan juga cerita yang rasanya benar benar final sepeti judulnya, yaitu melanjutkan dengan kemungkinan kualitas yang semakin menurun karena cerita yang seharusnya sudah "mentok", melanjutkan dengan season(s) berikutnya dengan kualitas yang kembali tinggi, dengan standar setinggi season 1 dan 2 nampaknya akan sulit, atau tentunya yang paling aman dan logis, mengakhiri seri ini sampai disini saja. Namun tentu saja semua dapat terjadi di Sherlock, dan rasanya saya tidak akan keberatan menonton lagi seri ini jika ada kelanjutannya, yang jelas untuk saat ini, selamat jalan Sherlock!
0 comments:
Post a Comment