[Review Film] The Broken Circle Breakdown (2012) - Film Sarat Makna Asal Belgia






The Broken Circle Breakdown, nampaknya asing karena memang sebenarnya film asal Belgia ini sebenarnya tidak banyak diketahui orang walaupun mendapatkan 1 nominasi oscar pada tahun 2014. Film arahan Felix van Groeningen bercerita tentang kisah cinta seorang ateis dan musisi country, Didier dan Elise, seniman tato yang religius, masing masing diperankan aktor dan aktris asal Belgia Johan Heldenbergh dan Veerle Baetens. Film ini menceritakan bagaimana mereka menjalani kisah mereka diatas perbedaan perbedaan tersebut dengan anak perempuan mereka, Maybelle yang terkena kanker.


The Broken Circle Breakdown dibuka dengan penampilan band country yang membawakan lagu Will the Circle Be Unbroken yang juga akan sering kita dengarkan lagi di sepanjang film ini, bergaya ala koboy walaupun bukan berlatar di Amerika.  Yang menarik adalah lagu ini sebenarnya menggambarkan film ini secara keseluruhan. 

Secara umum jika diurut secara kronologis film ini sebenarnya dibagi beberapa bagian yang masing masing dipecah lagi seiring berjalannya film ini, diawali pertemuan sederhana Didier dan Elise yang menampilkan saling ketertarikan mereka pada pertemuan pertama. Dilanjutkan dengan Elise yang mulai memasuki dunia musik country bersama band Didier yang berisikan Didier dan teman temannya, yang nampaknya sangat terobsesi dengan Amerika dan kebebasannya. Disini kita akan banyak mendengar musik musik akustik enak, jika anda penikmat musik terutama country mungkin film ini akan sangat menarik bagi anda. Dilanjutkan lagi tentang kehidupan Didier dan Elise bersama anaknya Maybelle yang berjalan harmonis diatas perbedaan mereka, dan bagian terakhir adalah sisanya dimulai dari Maybelle yang mulai di diagnosis menderita kanker, bagaimana perjuangan keluarga itu menghadapinya.


**SPOILER ALERT**







Sisa bagian film ini adalah yang paling krusial dan merupakan inti dari film ini, dimana semuanya berbalik, terbentur kenyataan, dimana perbedaan filosofi antara Didier dan Elise akan benar benar terasa disini. Pada bagian ini, akan terasa bagaimana Broken Circle Breakdown merupakan judul yang tepat untuk film ini. 

Film ini diakhiri oleh adegan yang cukup aneh, namun menurut saya menggambarkan irisan realis dan religius yang merupakan salah satu inti dalam film ini. Ditutup kembali dengan Blackberry Blossom, saya rasa disini adalah titik temu dalam film ini, sekaligus penggambaran bagaimana kita merelakan sesuatu. 


Penyampaian film ini cukup unik walaupun bukan yang pertama, dengan alur waktu yang sulit ditebak karena tiba tiba maju dan mundur dengan komposisi yang pas walaupun di awal cukup membingungkan namun justru membuat semakin penasaran sepanjang film ini. Oh iya, film ini sebenarnya cukup vulgar di beberapa bagian, namun justru itu juga keunikannya, film drama yang mengangkat tema tentang percintaan, keluarga, kepercayaan, dan tentunya musik ini berhasil diracik dengan porsi yang pas. 

Jika anda mencari film sederhana dengan drama yang natural dan realistis mungkin namun sarat makna, film ini adalah pilihan yang sangat tepat. Ditambah lagi dengan musiknya yang akan mencampur aduk emosi kita selama menonton film ini. Saya pribadi memberi film ini nilai 8,5/10.




Share on Google Plus

About otongmas

0 comments:

Post a Comment